Honesty is an expensive give, don’t hope it from cheap people
Bagian 1 “Saya nggak mau satu kelompok dengan Alief bu, saya ikut kelompok Eko saja.” Arif melirikku sinis. “Waduh, enggak bisa Rif, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Kelompok Eko sudah pas 6 orang.” Bu enje tersenyum lalu menambahkan, “ Alief kan jago Bahassa Inggris, kamu malah beruntung Rif!” “Hah, beruntung? Buntung ya iya….orang egois gitu kok. Udah pelit, sombong pula. Gak asyik deh!!” Arif menggerutu dan tak mau beranjak dari bangkunya. Aku pura-pura tidak mendengar dan bersiap pindah ke bangkunya Arif. Lebih baik mengalah saja lah, dari pada pelajaran terganggu. Ternyata usahaku sia-sia. Saat pantatku baru saja menyentuh bangku di sebelahnya, Arif langsung berdiri. Bu Enje, saya masuk kelompok Eko saja bu. Miss Enje nampak menghela napas, berpikir langkah apa yang akan diambil untuk mengatasi Arif yang memang keras kepala. “Biar saya yang masuk kelompok Alief bu,” Hendri mengemasi peralatan sekolahnya dan berdiri. Dalam hati aku bersyuku...