HONESTY IS AN EXPENSIVE GIFT, DON'T HOPE IT FROM CHEAP PEOPLE

Hi, readers.... I am so sorry that I forget to update and upload this story. I completely forget about it until I opened it this afternoon.
Well, I hope you enjoy this update!


Bagian 4

Time flew by....It's almost the end of semester 1 and everything is just as normal as usual. But the feeling of lonely and sad stay forever with me. If only there weren't Chia that I meet at school every single day, may be it would be even unbearable to pass my days at school. 

" Alief, kamu dah kerjakan tugas Passive Voice dan Scientific Text?," suara Chia tiba-tiba mengagetkanku. Reflek kututup buku diaryku, untung lah Chia tidak cukup dekat untuk bisa membaca catatanku. Kukira aku di kelas sendirian, ternyata Chia sedang asyik browsing dengan hpnya tepat tiga bangku di belakangku. 
"Duh, untung jantungku gak copot Chi! Dari tadi hening kirain semua pada keluar..."
"Ups! Sorry, buddy! I really didn't mean to suprise you. I am fasting today, that's why I stay inside." Chia memang jago Bahasa Inggris, liburan semester lalu dia kursus seminggu di Kampung English di daerah Kediri. "Have you done the assignment I said before?" Chia mengulangi pertanyaannya.
" You know I don't have cellphone, don't you? I wonder whether my friend will offer some help for me or not?"
"If you need any help, why don't you ask me? If you are waiting for an offer.....what if I forget to offer or ask you? Tomorrow will be the deadline to submit the assignment. Here it is....use my handphone! 
"Halah, ngomong pake Inggris segala! Kamu jangan ketularan sok lho Chi!" tiba-tiba Arif and the gang nongol di pintu.
"Eh, suka-suka aku dong mo ngomong pake bahasa apa! Lagian ibuku dah bayar mahal buat aku kursus kok. Kalo pingin bisa ya belajar, gak usah ngiri sama orang lain!" 
"Arif langsung diam disemprot oleh cewek yang di taksirnya, mukanya merah padam." 
Sementara Chia segera bergegas keluar, tapi segera balik lagi dan berseru... "Alief, kemarin kamu dicari Bu Palupi lho! Sudah ketemu?" dari sorot matanya aku tahu Chia sedang berusaha menyelamatkanku dari bullyer yang sudah di depan mata.
"Belum lah, kamu kan gak kasih tahu!" diiringi tatapan sebal Arif, aku segera keluar menuju ke perpustakaan.
Aku berjalan di belakang Chia sengaja melmbatkan langkah agar tidak berjalan di sampingnya, meski sebenarnya aku begitu ingin. Tapi aku sadar, mendekati Chia akan membuat Arif semakin membenciku. Lagi pula hanya dengan menatap punggungnya saja, hatiku sudah bersorak bahagia. 
Tiba-tiba badanku terdorong ke samping dengan cukup keras, Arif sengaja berjalan bergegas dan menabrakku. Rupanya Arif tidak rela aku memandangi punggung gadis pujaannya sehingga menyusul kami menuju ke perpustakaan. Segera ia menjejeri langkah Chia dan mengajaknya mengobrol. Tidak tahan dengan pemandangan di depan mataku, aku berlari menuju ke perpustakaan, mendahului Chia dan arif. Kupilih tempat duduk di sudut dan segera asyik menjelajah di Blognya bu Enje mengguunakan hp Chia. Segera kukerjakan soal-soal yang ditugaskan bu Enje di buku tugas. Baru 3/4 soal kukerjakan ketika tiba-tiba muncul notifikasi pesan whatshapp yang tentunya bisa kubaca dengan mudah. 
"Princess, don't forget our date this evening. I'll pick you up at 7.30 Ok?!" hampir saja aku klik untuk membuka pesan tersebut, untunglah aku segera sadar. Chia pasti murka kalau aku kepo membuka-buka WA nya. Sayangnya aku ajdi gagal fokus, sekeras apapun aku berusaha, aku tidak bisa melanjutkan mengerjakan tugas. Bahkan hingga bel berbunyi, aku tetap belum bisamemikirkan hal lain. Kata 'Princess' dan 'date' terus melayang-layang memenuhi otakku. 

to be continued


Comments

Popular posts from this blog

Indonesian Vegetables

A Magic Leaf Called 'Sambung Nyawa'

Khasiat Daun Pulutan